Senin, 30 November 2020

memilih takdir

Saya termenung setelah membaca novelnya Seseorang. Sayalupa nama pengarangnya. Judulnya "Rindu Ibu"
Betapa gigihnya si ibu dalam mendidik dan merawat 5 anak. Punya anak laki-laki satu2nya. Yang berhasil di kancah profesi.
Saya termenung saat ayah anak2nya meninggal. Suami yang dicintainya meninggal. Dan si ibu berkata "ternyata hidup segini aja"
Saya merenungi kalimatnya. Yang seolah2 hidup sungguh sebentar sekali. Hari ini memperjuangkan pendidikan anak2. Besok memetik hasilnya. Hidup serba enak. Kemudian Allah menyuruhnya pulang.
Kembali. Tanpa bisa mengajak siapapun. Sendiri. 
Saya merenungi hidup ini. Seandainya kita bisa memilih takdir. Pastilah kita hanya ingin yang enak. Pilihansesuai kehendak kita. 
Tapi nyatanya kita ndak bisa memilih. Hanya disuruh menjalani takdir. Bagaimana kita menjalani barulah kita bisa memilih. Memilih menjalani dengan kebaikan atau keburukkan. Dan semua ada konsekuensinya.

"Aku rindu ibu dan aku rindu kesendirianku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar