Senin, 21 Desember 2020

perniagaan dengan Allah ta'ala

Sebelum saya lupa. Saya ingin menuliskannya. 
Jangan sampai sedekah yang kita lakukan tanpa niat ikhlas krn Allah. Percayalah, sejatinya saat kita menolong atau membantu oranglain. Saat itu juga kita menabung agar Allah menolong kita saat takdir susah menimpa.
Hari ini tiba saatnya saya terhenyak. Bahwasanya balasan Allaah itu nyata adanya.
Tiba2 temen seprofesi ngajar, adikkelas kuliah nanyain alamat rumah. Daan jreng2 dugaanku benar dia mengirimkan paket makanan. Ma syaa Allah. Hanya Allah yg bisa membalasmu.
Memang sebelumnya ngobrol ttg gejala covid. Krn beliau sdh melaluinya. Alhamdulillaah. 
Skrg saya merasakannya. Awalnya suami, dia udaj sehat. Eh skrg sayaa. Alhamdulillaah alaa kulli hal.
Duluuuuu banget tetangga ada yg isomand drumahnya. Saya sedih. Pengenbantu ga bs masak. Akhirnya sy ide buat beli kue via gojek. Saya kirim tanpa nama. Diamdiam. Nyuru si abang gojeknya yg anterin krmhnya. Terhenyu sekali jika ada keluarga yg kena covid. Sedih. Saya merasakannya saat keluarga di jkt kk ku kena vonis covid. (Ini ceritanya panjang) 
 Kami sekeluarga dijudge. Dijauhi. Sedih. Nah makanya saya suka sedih kalo ada keluarga yg kena.

Daaaannn saat ini saya sedang sakit. Baru menduga saja sy Org bergejala ringan. Krn cm pilek, badan pada sakit, pusing. Mudah2an saya bisa melalui ini dg sehat kembali. Aamin.. 
Allaah ngirim makanan, jamu2 lewat beliau. Alhamdulillaahilladziibini'matihi tatimusholihaat. 

Selasa, 08 Desember 2020

mencari pembenaran waktu seorang IRT

Q : "ustazah, gimana caranya ibu-ibu yang memiliki anak bayi dalam menghafal qur'an? "
A : "menghafallah saat anak-anak tidur, banyak waktu . Saat anak-anak istirahat"

Saya merenungi jawaban ustazahnya. Ya, bagaimana kita bisa mencari pembenaran atas sibuknya kita dg urusan rumah dari menghafal quran. Kadangkita (diri ini) seringkali mencari pembenaran. Lelah atas sibuknya hari-hari kita habis mengurus anak dan pekerjaan rumah. Padahal jika diteliti dg seksama, kita bisa duduk santai saat menemani anak-anak bermain. Rebahan di kasur, dst. Dst. Juga kita punya banyak waktu luang saat malam menjelang pagi. Atausaat subuh fajar tiba. Ketika mata-mata mereka masih terlelap . Ya begitulah kita. Kdg selalu mencari pembenaran kesibukan demi kesibukan dari al quran. 
Bagaimanakah kelak saat pertanggungjawaban waktu luang kita di hadapan Allah?

Jakarta. 1.52 wib. 9-12-2020
Hesti ummushofwanshofiyya

luka pengasuhan

Setiap orang tua pasti memiliki dosa pada setiapanaknya. Dosa pengasuhan. Tapi hanya sedikit yang mampu melafalkan kata maaf pada anaknya. 


Hari ini kami main ke rumah nek. Ibuknya suami. Aka mertua. Banyak sekali yang aku dapat hari ini. Termasuk kisah kue putunya abi tercintah.
Kisah berawal seorang anak laki-laki usia 5tahunan yang suka dengan kue putu. Ingin membelinya. Tapi tak mampu meraihnya saat itu. Keinginan kuat yang ingin kue putu tapi tak kesampaian. Hingga tantrum menyerang. Sang ibu kewalahan. Marah. Kesal. Karena anaknya tidak mau berhenti merajuk. Menangissejadi2nya. Hingga sang ibu menyeretnya ke kamar mandi. Aka. Sumur.  Brukk. Lepassudah kendali ibunya. Membawanyamandi dengan keadaan emosi. Sang anak hanya bisa menangis.
. To be continue"

mencintaimu

Pengen sekali-kali nulis tentang kekasih yang belum sepenuhnya terkasihi. Kokbelum? Hehe. Letsgo! 

~~~

Mengenalmu. Tak perlulah aku berlama-lama menatapmu. Sungguh ku sudah merasa lama mengenalmu saat kau terus mengalah akan sikapku yang selalu saja membuat kepalamu pening. 
Jika aku diberi kesempatan menulis puisi untukmu. Akuingin menulis ini. 
Aku ingin terus mengikutimu. 
Seperti angin yang menghembus lembah hutan. 
Aku mencintaimu. 
Seperti lautan bersama ombaknya. 
Aku menyayangimu. 
Seperti riak air terjun pada sungai. 
Aku mengasihimu. 
Seperti sepeda pada rodanya. 
Terimakasih selalu membersamaiku. 
Mencintaimu sungguh ku setiap hari mencari makna cinta yang ada pada dirimu. Semakin ku cari. Semakin dalam perasaanku padamu.
Jika maafku bisa menebus ridhamu. Sungguhlah aku akan mengatakan itu ribuan tahun sepanjang usiaku.
Aku tak mengerti terbuat apa hatimu. Sehinggaku tak menemukan celah amarah meledakmu sepanjang usia pernikahan kita. Padahal aku justeru selalu memancing emosimu. Tapi sia sialah usahaku. Engkau tetap bergeming pada sabarmu seperti daun yang jatuh dari rantingnya. Mengalir terbawa angin dengan tenang.
Aku jatuh cinta pada dirimu yang bersabar atas kelakuanku. Keegoisanku. Kekanak-kanakkanku.
Terimakasih atas sabarmu . 
Seperti riaknya air hujan pada bumi. 
Debumnya ombak pada pantai. 
Semilirnya angin pada udara.
Dan pada setiap ucapanmu, 
"Aku hanya bisa mendoakanmu agar terus bersabar pada anak-anak"

~~~

Kekasihmu yang mengkhawatirkan kesehatanmu. 
Jakarta, 8 des 2020