Aku lupa hari ini ada teman jauh dari pulau seberang. Katanya dia ingin membeli keperluan di tanah abang. Ingin membuka usaha katanya.
Di pagi yang sibuk ini, aku ikut merasakan kesibukkan. Mungkin maksudnya menyibukkan diri untuk hatiku yang risau. Ah begitu mungkin setiap hari perasaan wanita dewasa yg umurnya kini semakin berkurang.
Empat hari yang lalu genap sudah umurku berkurang. Perasaan sedih semakin mendalam. Umur sudah berkurang tapi amalpun belum juga bertambah.
Pagi ini entah doa dia atau tuhan di arsy sana yang mengingatkanku bahwasanya sudah 2 hr temanku di pulau seberang sana datang. Datang ke kota super sibuk ini. Kota di mana dia memutuskan hampir 5 tahun hidupnya habis di kota ini. Mengambil ilmu dari kehidupan kota ini, terutama ilmu dari dosenku.
Aku lupa memberitahunya bahwasanya ingin sekali aku bertemu dengannya. Sudah hampir 1 thn mungkin kita tak berinteraksi. Bertukar keluh kesah. Aku sungguh lupa.
Terbayang kedatangannya pun ketika diri ini berada diatas kendaraan. Pikiran melayang jauh entah kemana. Niatnya hari ini kepulangannku dari mengajar ingin bertemu.
Seharian ini aku sungguh sibuk membuat soal. Beberapa pekan lagi diadakan ujian sekolah, dan aku ditunjuk utk menyelesaikan banyak soal. Aku sibuk. Sama sibuknya dengan dia. Entah siapa.
Senja tak terasa tiba. Saatnya pulang untuk mengistirahatkan tubuhku dari kepenatan. Aku ingin bercerita tentang ini. Tentang kesibukan ini. Sama seperti dulu kita penat dengan teori-teori skripsi. Penat dengan teman-teman yang terlanjur sudah maju satu langkah dengan kita. Penat melihat betapa mudahnya mereka mengumbar kasih sayang dihadapan kita, yang jelas-jelas kita pun memiliki hati tapi kita memilih untuk menjaga diri.
Sampai di rumah, aku merebahkan tubuhku. Membuka hp. Membuka news feeds yang berisi :
"Semoga cepat sampai ya. Akhirnya meletus juga jerawatnya. Setelah tdk berjumpa bbrp lama"
Betapa mirisnya aku membaca status teman kita yang melepas kepergianmu. Pergi ke tempat kelahiranmu. Sedih.
Dan
"Akupun ingin melihatmu senja di tengah batam~~~
Katamu :
"Suatu saat nnt kita bertemu lagi in syaa Allah.."
Aku menanti itu. Entah dengan status barumu atau masih sama seperti dulu. Aku tak perduli. Yang aku harapkan semoga kelak kita bertemu ketika engkau kesini dengan seseorang yang Allah ridhoi untuk menjagamu. Hingga perjalananmu semakin berkah.
Maafkan aku, aku selalu seperti ini. Lupa.
Sampai peta saja tak mampu menumpas rasa lupa ini.
Sampai jumpa senjaku di tengah batam...