Kamis, 14 Mei 2015

Teman

Aku lupa hari ini ada teman jauh dari pulau seberang. Katanya dia ingin membeli keperluan di tanah abang. Ingin membuka usaha katanya.
Di pagi yang sibuk ini, aku ikut merasakan kesibukkan. Mungkin maksudnya menyibukkan diri untuk hatiku yang risau. Ah begitu mungkin setiap hari perasaan wanita dewasa yg umurnya kini semakin berkurang.
Empat hari yang lalu genap sudah umurku berkurang. Perasaan sedih semakin mendalam. Umur sudah berkurang tapi amalpun belum juga bertambah.
Pagi ini entah doa dia atau tuhan di arsy sana yang mengingatkanku bahwasanya sudah 2 hr temanku di pulau seberang sana datang. Datang ke kota super sibuk ini. Kota di mana dia memutuskan hampir 5 tahun hidupnya habis di kota ini. Mengambil ilmu dari kehidupan kota ini, terutama ilmu dari dosenku.
Aku lupa memberitahunya bahwasanya ingin sekali aku bertemu dengannya. Sudah hampir 1 thn mungkin kita tak berinteraksi. Bertukar keluh kesah. Aku sungguh lupa.
Terbayang kedatangannya pun ketika diri ini berada diatas kendaraan. Pikiran melayang jauh entah kemana. Niatnya hari ini kepulangannku dari mengajar ingin bertemu.
Seharian ini aku sungguh sibuk membuat soal. Beberapa pekan lagi diadakan ujian sekolah, dan aku ditunjuk utk menyelesaikan banyak soal. Aku sibuk. Sama sibuknya dengan dia. Entah siapa.

Senja tak terasa tiba. Saatnya pulang untuk mengistirahatkan tubuhku dari kepenatan. Aku ingin bercerita tentang ini. Tentang kesibukan ini. Sama seperti dulu kita penat dengan teori-teori skripsi. Penat dengan teman-teman yang terlanjur sudah maju satu langkah dengan kita. Penat melihat betapa mudahnya mereka mengumbar kasih sayang dihadapan kita, yang jelas-jelas kita pun memiliki hati tapi kita memilih untuk menjaga diri.
Sampai di rumah, aku merebahkan tubuhku. Membuka hp. Membuka news feeds yang berisi :

"Semoga cepat sampai ya. Akhirnya meletus juga jerawatnya. Setelah tdk berjumpa bbrp lama"

Betapa mirisnya aku membaca status teman kita yang melepas kepergianmu. Pergi ke tempat kelahiranmu. Sedih.

Dan

"Akupun ingin melihatmu senja di tengah batam~~~

Katamu :

"Suatu saat nnt kita bertemu lagi in syaa Allah.."

Aku menanti itu. Entah dengan status barumu atau masih sama seperti dulu. Aku tak perduli. Yang aku harapkan semoga kelak kita bertemu ketika engkau kesini dengan seseorang yang Allah ridhoi untuk menjagamu. Hingga perjalananmu semakin berkah.

Maafkan aku, aku selalu seperti ini. Lupa.
Sampai peta saja tak mampu menumpas rasa lupa ini.

Sampai jumpa senjaku di tengah batam...

Serius

Aku wanita.
Yang terbuat dari tulang rusuk.
Yang kadang kalah lebih banyak rapuh.
Aku memilih terbang daripada berdiri pada ketiadaan.
Berpindah dari satu tempat ke tempat lain
Agar tahu betapa dunia ini luas.
Dan aku mampu melepas pandanganku ke setiap sudut.
Terimakasih sudah memberikanku pemahaman.
Bahwasanya keseriusan itu bukan ditunjukkan pada lisan tapi dengan tindakan.

Sabtu, 02 Mei 2015

Air dan bintang

Air dan bintang .
Air dan bintang itu ibarat dua benda yang tak bisa dipisahkan. Meski berbeda letaknya, keduanya sama-sama penting.
Jika dulu pelaut berlayar diatas air mereka ditunjukkan oleh posisi bintang. Mereka membaca arah kemudi tujuan mereka dengan bintang. Tanpa adanya ekspedisi vasco de gama dan teman-temannya, mungkin kita tidak kenal satu sama lain . Antara penduduk eropa dengan benua yang lainnya.
Air itu sumber hidupnya sebuah kehidupan. Air itu membedakan antara bumi dan planet lain. Kamu boleh saja tidak senang kemana-mana dengan kapal laut, tapi percayalah sebelum adanya burung robot di udara itu kapal laut sudah ada lebih dari umur nenek moyangmu.
Bintang itu sumber hidupnya langit di kegelapan hari. Jika menatap langit tanpa hadirnya bintang. Langit hampa dan kosong. Tak ada kerlip cahaya. Tak ada lagi imaginasi yang muncul menghubungkan bentuk apa yang dibentuk oleh satu bintang dengan bintang yang lain. Termasuk menghubungkan bentuk love di langit.
Bintang itu iseng. Iseng sekali membuat kita penasaran jumlah mereka yang bertaburan di langit. Indah tak terkira.
Air dan bintang meski tak dapat disatukan. Suatu saat kalian akan paham bahwasanya tidak bersatunya kalian, bukan berarti tak ada cinta. Tapi cinta kalian akan disatukan oleh Rabb kita. Karena cinta yang benar-benar sejati itu yang diridhoi-Nya.

Jumat, 01 Mei 2015

Merusak hari

Kadang kita merusak hari seseorang meski dengan berbasa basi menanyakan kabar, like status sampai bertanya sesuatu yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban