Minggu, 23 November 2014

teacher monster

pagi semua.
judulnya memang aneh. tapi gak seaneh yg menulis. kali ini gue bakal ngupas yang namanya teacher monster.
pasti kalian mikir teacher monster ini guru yang galak kayak monster. iya emang bener. kenapa gue mau nulis teacher monster. karena gue sebagai guru juga. ngerasa ada jenis guru yang keturunan monster. gak tau itu dari mana asalnya.
karena gue sebagai guru aja ngerasa ni orang gilak. galak banget. apalagi murid. pasti mereka mikir lebih dari yang gue pikir. mungkin mikirnya dementor. makhluk penghisab kebahagiaan orang. menyebalkan.

pagi ini. di ruang guru yang dinginnya kayak kutub dan sempitnya kayak kontrakan di tanah tinggi. gue duduk aja . iya duduk biar bisa ngetik tema ini. ngetik di hp. bukan di laptop. di depan gue ada meja diatasnya ada snack buat guru. ada tas dan ada guru yg lagi ngetik soal uas. samar-samar terdengar suara dari kelas sebelah lagi belajar matematika. terdengar suara guru yg lagi sabar nyampein materi perkalian ke salah satu murid cewe.

murid-murid disini special. sespecial guru yang mau gue bahas. gue bukan mau bahas aibnya seorang guru. tapi gue mau cerita kenapa ada guru bertype monster. takut dan menyeramkan.

contoh ya. misal dari ribet menata buku. semua folder guru disini diatur sama dia. oh god. its so ribet. ya kali gue dan warga disini bocah yang mesti diatur-atur. folder gue dipindah-pindahin. oarang gak boleh sembarangan naro apapun diatas komputer. makan harus buru2 di buang di tempat sampah. mesti rapih.pih.pih.kinclong. pernah suatu saat kmrn gue kena semprot di pagi hari yang indah. dan dia bener2 jadi dementor bagi gue kala itu. semua kena semprot gara2 ada musibah air tumpah. oh dear. she is very menyebalkan. yang tadinya gue mau ngerajain tugas jd bad mood. bahkan guru senior pun di semprot sm dia. -cerita berlanjut-

Kamis, 13 November 2014

energi di jumat pagi

lagi. saya duduk di sudut kelas. bersila. menatap energi yang bertebaran di jumat pagi pekan kedua november ini. energinya berubah. berubah menjadi jejak-jejak kecil diatas lantai. lantai cokelat. keramik besar sekali. semua berdiri rapih. mengikuti instruktur sang pelatih. pelatih sekaligus pengajar. kayaknya gak ada bedanya. cuma beda tulisan. kata siapa gak ada beda nya? ya kata saya.
semua berdiri memanjang vertikal. vertikal diantara barisan dua banjar kursi. kursi siapa? kursi sekolah. bukan kursi mereka. apalagi kursi saya. semua ramai berceloteh. satu sama lain berbicara. ramai nak pasar. pasar yang isinya ibu-ibu jago nawar. like mother like children. begitu kata orang. siapa? saya gak tau siapa. mereka gaduh menunggu instruksi. instruksi untuk melepas energi besar yang ada di dlm diri mereka. saya hanya duduk diam memperhatikan.
anak-anak itu energinya besar. tidak ada kata capek. capek mereka hilang. entah kemana. saya gak ngikutin soalnya. saya hanya memperhatikan gerakan mereka. badan bergerak. mulut juga ikut bergerak. bagaimana bisa energi mereka sedikit. karena full dr pagi sampe sore tidak ada habisnya ruangan ini dari celotehan mereka.
hari ini sang guru sedikit memberikan pelajaran olahraga. kamu tau ? pasti lah belum tahu. ini saya mau ngasih tau. saya itu benci sekali dengan matapelajaran olah raga. dari dulu SMP sampai SMA saya benci sekali pelajaran olahraga. tau gak kenapa? pasti gak tau. ni saya kasih tau. saya benci sama olahraga karena tubuh saya kecil. setiap kali olahraga. saya selalu yang paling lelet. mulau dari lari sampe main basket. duh. basket . sebenernya saya seneng-seneng aja main basket. tapi krn tmn2 saya yang selalu lebih besar dari saya. jadi lah saya minder. gak pede kalo kata anak sekarang. kamu tau gak pede ? pede itu singakatan dari percaya diri yang artinya meyakini kemampuan diri sendiri. itu sebenrnya saya nyontek dari buku kelas 3 sd. karena kemarin abis ngasih soal tentang percaya diri.
jangan contoh sikap saya yang ini. tidak pede. tapi jadilah orang yang pede gak pake banget. karena kalo pede banget. suka gak ngukur diri.
klo ngukur diri pake kaca. tau kan kaca? saya gak perlu kasih tau kaca itu apa kan ?
papan tulis di sekolah ini pake kaca. bagus. bagus sekali. AC nya adem. tapi kadang suka mati lampu. kamu tau apa yang patut disyukuri ketika mati lampu? sini saya kasih tau. mereka itu pada bersorak. tapi gak berlaku juga sih. karena di sini ada jendela yang besar. jadi kalo mati lampu. jendela langsung dibuka lebar. dan belajar tetap berlangsung. kmudian hati saya mngkerut. kenapa? itu rahasia.
oh iya. olahraganya di dalam kelas. lompat-lompat. lari-lari. nah ini dia. energinya berubah menjadi gerak lompat-lompat dan lari-lari. energi mereka besar sekali. karena sebelum olahraga tadi. mereka itu telah melakukan aktivitas yang berat yaitu menghafal ayat suci-Nya. 1jamsetengah mereka gunakan untuk mnghafal. lidah keseleo. konsentrasi ilang. rame. sahut-sahutan suara. semua ramai. pagi ini energi mereka benar-benar besar.

-sudut ruang kelas 2 diatas karpet merah sebelah meja tak terpakai-

ngehapal di sore hari

saya duduk di sudut kelas. ngetik kata-kata untuk share tulisan disini. sore yang dirundung hujan. dan saya juga dirundung perut tak enak karena hari ini belom buang sampah tubuh. beginilah rasanya. iya kalian sendiri rasakan saja.
saya duduk sila. diatas lantai yang dingin di dalam kelas 2 yang sedang penduduknya sdg mengjafalkan hadits. di depan saya tas mereka yg sdh rapih untuk dibawa pulang. tentunya pulang ke rumah. di arah barat daya ada 2 siswi manis yang berhadapan. yang satu serius merapal yang satu lagi cuma menyimak. nyimak apa. ya nyimak temannya. cuma nyimak saja. sambil celingukkan. di depan lurus saya sedang merapal sendiri sambil duduk manis dgn arah mata kemana-mana. diujung kiri saya. alias arah kiblat. sekumpulan anak-anak sedang melingkari ustadzahnya. merapal doa. oh iya saya lupa. bukan hadits tapi doa. doa yang bersumber dari hadts. tau kan hadits? hadits itu perkataan rasul yang mulia.
doanya gini : robbij'alnii fii qolby...dst.
saya ? cuma nyimak sambil ngetik. sambil ngerasain perut yang mulai beraksi aneh. dari sejak pelajaran saya.jam 10.35. smpai sore ini saya masih merasakannya.
Ternyata 4 siswa yang di depan saya ini sudah mulai berubah posisi. skrg mereka mulai berubah menjadi avertebrata. melata di lantai. yang satu malah mulai mengaum. tanda ngantuk.
waktu sudah mulai masuk ashar. masuk ashar tandanya disuruh sholat. disuruh siapa ? ya disuruh Allah. tapi kalo nanya ke mereka. pasti jawabnya disuruh ustadzah. kenapa? ya itu jawaban mereka. anak-anak. polos.
sekarang gerumbulan anak-anak itu sudah mulai keluar. kluar karena disuruh. disuruh wudhu. mau ngapain ? ya wudhu. biar shalatnya sah. sah biar diterima. diterima siapa ? ya Allah lah.
eh anak. yang di depan ini masih belum beranjak. betah sekali. serius menghafal.
saya? saya masih duduk sila. pakai baju ungu dan jilbab ungu pemberian orangtua murid. kapan ? kemarin pas bagi raport. baik sekali ya. kamu tau ? pasti enggak tahu. iya kan saya belum kasih tau. saya itu senang ketika dikasih. apalagi dikasih hadiah haji. biar jadi bu haji. bu haji baik hati yang pengen masuk syurga.
ternyata anak yang di depan saya ini di pisahkan dr group krn tidk mengikuti bareng-bareng.
hmm... sisa dua kandidat lagi. dan dua orang ini benar-benar berubah menjadi avertebrata dgn sisa-sisa tenaga yang ada merapal. merapal doa. doa buat masuk syurga gtu. iya masuk syurga. sisa satu kandidat dengan mata yang ngantuk.
selamat sore. saya sudah selonjoran.

Kamis, 06 November 2014

titik

titik.
titik itu sebuah tanda untuk menyatakan akhir kalimat.
titik.
titik dimana aku mengakhiri pe er ku sebagai mahasiswa.
titik.
titik dimana aku menjadi seorang guru sungguhan.
titik.
titik dimana aku memutuskan memakai hijab di sma.
titik.
titik dimana aku menjadi seorang siswa.
titik.
titik dimana aku melihat motivasinya.
titik dimana aku meleleh membacanya.
titik dimana aku melihatnya kembali 7 tahun lama.
titik.
titik dimana perubahan itu sangat signifikan.
titik equilibriumnya sudah jauh sangat.
titik.
titik dimana aku belum tahu siapa  terakhir yang kan menjadi titik terakhirku.
titik hidupku menghabisi masa sendiriku.
titik titik titik titik  ....

ditulis di sekolahan titik

Sabtu, 01 November 2014

niat hati...

segala sesuatu ingatlah diniatkan karena-Nya...

jika gagal pun dapat pahala. dan jika berhasil alhamdulillah bersyukur ..

kamu tahu hadits : "jika tujuanmu dunia, maka km tdk akan mendapat apapun. tp jk tujuanmu akhirat mk kamu akan mendapatkan keduanya"

aku bukan penghafal yang baik. hafalanku sangat sedikit. tapi aq selalu meminta pada-Nya smg yg sedikit ini mengantarkanku ke syurga-Nya...

fenomena saat ini banyak sekali hafalannya banyak. tapi tidak teraplikasikan pada perilaku. mungkin khilaf. dan aq selalu berhusnudzon pd mereka spt itu . mencari uzur. sehingga aq tak pernah mencari2 aib mereka. yang ada hanyalah aib ku yg banyak.

menjadi guru itu sungguh mulia. begitu kt para pakar. guru itu merupakan cermin kawan. cermin bagi murid. yang qt anggap baik akan mereka lakukan dan yg qt anggap tdk baik. akan mereka tinggalkan.

kebaikan yg mereka contoh dari qt akan berbuah pahala bg qt. tapi sebliknya, keburukan yg mereka contoh dari qt akan bebuah dosa pula bagi qt.

menonton film, mendengarkan music, ghibah, pacaran. itu hal negatif yang seharusnya kita jauhi dr pendengaran dan penglihatan mereka. dengarlah kawan, posisi qt adalah guru sekaligus fasilitator. tegakah qt memfasilitasi mereka ke arah keburukan ?

biarlah generasai kita saja yg rusak dgn itu semua. tp jangan rusak pula generasi selanjutnya. mereka mendengarkan dan mencontoh qt. mereka lebih tajam mengawasi qt. lebih dr mengawasi orgtua mereka dirumah. mereka sellu berdalil begini dan begitu krn tingkah qt.

baiknya qt... in syaa Allah baik pula mereka...

al faqir al 'ilm...
ummu salamah hestoy